Yellow Pencils dan Perayaan Kreativitas di Malam Penghargaan D&AD 2024
Hari terakhir festival D&AD tahun ini penuh dengan kegembiaraan dalam menyambut malam penghargaan yang ditunggu-tunggu. Seperti hari sebelumnya, Rabu (22/05) di London dipenuhi dengan diskusi mendalam soal industri kreatif, panel Jury Insights, dan masterclass. Para pengunjung juga sangat antusias untuk mengenal lebih dalam proyek-proyek yang berpotensi meraih penghargaan.
Andi Rahmat, Prinsipal Desain di Nusaé dari Indonesia, menjadi bagian dari panel Jury Insights untuk kategori Desain Grafis & Tipografi yang diadakan di pagi hari. Andi adalah salah satu dari dua juri D&AD Indonesia pertama—mengukir sejarah dalam festival desain ini. Dalam panel juri, nama Andi bersanding dengan Liron Lavi Turkenich, desainer Aravrit; Rosey Trickett dari Stop; Look and Listen; desainer tipografi Sulekha Rajkumar; dan Tyrone Ohia dari Extended Whānau. Panel ini dimoderatori oleh Amah-Rose Abrams, editor kontributor di Wallpaper. Proyek pilihan untuk panel ini termasuk ADLaM, 855-HOW-TO-QUIT-(OPIOIDS), OC Blimp, OC Washi, dan Quilts for Collaboration. Ide persilangan antara kerajinan dan teknologi—terlihat dalam proyek OC Washi dan Quilts for Collaboration—menjadi topik yang dibicarakan secara berulang. Proyek tersebut menggabungkan taktilitas dalam eksekusinya, dengan OC Washi yang merupakan font yang mempertahankan nuansa buatan tangan dan Quilts for Collaboration yang menggabungkan tradisi panjang quilting dengan sentuhan kontemporer.

Sorotan lain di hari terakhir adalah diskusi oleh Brian Collins dan Leland Maschmeyer dari COLLINS tentang pembangunan dunia jenama dan membuat masa depannya begitu menarik sehingga menjadi tak terelakkan. Kedua co-founder ini memulai sesi dengan menjelaskan evolusi penjenamaan dan keadaan saat ini—bagaimana klien sekarang melihat penjenamaan lebih dari sekadar desain. Brian dan Leland mengungkapkan model perancangan dan pembangunan jenama COLLINS dan menekankan pentingnya memahami budaya tempat merek berada untuk menemukan pendekatan penjenamaan yang tepat. Dua studi kasus sukses dari model yang mereka tunjukkan termasuk penjenamaan ulang Chobani dan Bose oleh COLLINS. Dalam perbincangannya, Brian dan Leland mengenang bagaimana menerapkan ide dunia jenama pada COLLINS sendiri, dengan pandemi menjadi pemicu untuk mengevaluasi kembali lingkungan tempat tim mereka bekerja.

Upacara penghargaan D&AD malam itu menampilkan banyak proyek luar biasa yang dibawakan oleh para talenta terbaik di industri kreatif global. Ada banyak karya menonjol malam itu, tetapi yang benar-benar memikat para juri adalah Channel 4 Idents untuk 2024 yang membawa pulang total enam Yellow Pencils termasuk satu dalam kategori Branding. Proyek lain yang benar-benar menggemparkan malam itu adalah kampanye PR Michael CeraVe oleh Ogilvy PR. Kampanye media sosial yang cerdik ini membawa pulang dua Graphite dan tiga Yellow Pencils—sangat layak setelah kampanye tersebut berhasil peningkatan penjualan sebesar 25% dan meningkatkan pencarian untuk CeraVe sebesar 2200%.
Kategori Graphic Design memberikan total lima penghargaan Yellow Pencils, dua di antaranya diberikan kepada proyek 855-HOW-TO-QUIT(OPIOIDS) dalam subkategori desain grafis terintegrasi dan desain grafis untuk situs web & aplikasi. Dalam kategori Illustration, proyek My Japan Railway oleh Dentsu Tokyo benar-benar mencuri perhatian dan dianugerahi Yellow Pencil dalam subkategori terintegrasi—mereka kemudian memenangkan salah satu dari empat Black Pencils yang dianugerahkan malam itu. Pemenang Black Pencil lainnya termasuk WoMen’s Football oleh Marcel for Orange dalam kategori Digital & Social: Tactile, VisionOS oleh Apple dalam kategori Digital Design: Connected Experiences, dan Where to Settle oleh McCann Poland dalam kategori Experiential: Community Activations. Jessica Walsh dari &Walsh juga hadir dan dianugerahi President’s Award oleh presiden juri tahun ini, Jack Renwick, atas kontribusinya untuk jangka waktu yang lama dalam upaya mengatasi kesenjangan gender dan kurangnya keragaman dalam kepemilikan studio desain di seluruh dunia.
Tahun ini, dengan bangga, peserta-peserta dari Indonesia mendapatkan penghargaan. Tiga proyek Indonesia masuk dalam daftar pendek; Padlette untuk Softex oleh Flock, Yellow Canteen untuk Dulux oleh Innocean Indonesia, dan Coastal Vision oleh Ardneks dan Jordan, jordan Édition. Coastal Vision behasil dianugerahi Wood Pencils dalam kategori Book Design. Di lain sisi, Yellow Canteen meraih dua Graphite Pencils dalam kategori Desain Spasial; Creative Use of Budget dan Impact; Local Solution, serta Yellow Pencil dalam kategori Desain Spasial; Public Spaces.
D&AD adalah ajang penghargaan yang mengajak kita semua untuk merayakan keunggulan di bidang kreatif. Ajang ini adalah penghargaan yang mengakui terbaik dari yang terbaik di industri kreatif tetapi tidak mengabaikan dan tetap mengakui karya luar biasa dari pelaku kreatif kecil dan berkembang di lapangan. Grafis Masa Kini berharap dapat melihat lebih banyak peserta dari Indonesia di penghargaan D&AD di tahun-tahun mendatang—menempatkan karya mereka di panggung utama industri kreatif global. Daftar lengkap pemenang D&AD 2024 dapat kamu lihat di sini.