Menjelajahi Berbagai Kemungkinan Antara Teknologi dan Kreativitas di WONDERLAB
Pada hari Rabu tanggal 25 Juni, pintu WONDERLAB resmi dibuka. Diprakarsai oleh perusahaan pencipta Metahuman™ Genexyz, WONDERLAB digambarkan sebagai pengalaman teknologi multisensori yang interaktif. Terletak dan dibuat bersama dengan Grand Indonesia, sebelas ruang pengalaman WONDERLAB yang berbeda mengeksplorasi berbagai kemungkinan Metahuman™ dan instalasi digital serta mengajukan pertanyaan tentang seberapa jauh kita dapat mendorong kedua hal ini secara kreatif.
“Melalui WONDERLAB di mana ada sebelas Journeys of Wonder, kami ingin membuka pikiran pengunjung dalam merefleksikan bagaimana teknologi canggih dapat membentuk masa depan kita, kehidupan kita sehari-hari, dan tempat kita di alam semesta,” kata Belinda Luis, CEO Genexyz, dalam keterangan pers. Terletak di East Mall Grand Indonesia, WONDERLAB dibagi menjadi tiga area utama; Acara Utama di Lantai Dasar, Atrium Utama di Lantai 1, dan Atrium Rama di Lantai Dasar Bawah. Instalasi ini menawarkan kombinasi Metahuman™ real-time, influencer virtual, hologram, layar interaktif, robotika, AI terintegrasi, penangkapan gerak, suara generatif, seni generatif, dan pengenalan suara.
Pembukaan ruang-ruang instalasi untuk umum diawali dengan jumpa pers bersama Belinda Luis, Creative Director WONDERLAB Felix Tjahyadi, perwakilan Grand Indonesia Karina Hanindita, CEO Trinity Optima Yonathan Nugroho, Founder dan CEO FCN Ivan Hadywibowo, Founder dan CEO V2 Indonesia Rudi Hidayat, serta CEO dan Co-founder Gaspack dan JICAF Novrizal Pratama. Felix menyampaikan bahwa sebagai direktur kreatif, timnya ingin “membuat human experience, dimana manusia sebagai pusat atau inti dari semua pengalaman yang kita sajikan. Temanya yaitu tentang ‘Cinta’. Dimulai dari cinta kita terhadap bumi yang dipamerkan di East Mall Lantai LG.” Lower Ground Level East Mall menampilkan instalasi hasil kolaborasi dengan Sejauh Mata Memandang yang berfokus pada kain daur ulang.

Dari perspektif Grand Indonesia, Kanina menjelaskan bahwa WONDERLAB memberikan kesempatan unik untuk tidak hanya berinteraksi dengan pengunjung Grand Indonesia dari segala usia selama musim liburan sekolah, namun juga untuk memberikan pengalaman pendidikan yang nyata bagi audiens yang lebih muda. Hal ini terlihat pada salah satu produk di WONDERLAB, bintang cilik virtual, AkuNaura. Dibuat bekerja sama dengan Trinity Optima, AkuNaura mengajak pengunjung untuk bernyanyi lagu anak-anak bersamanya.
Implikasi WONDERLAB terhadap industri kreatif sangat memprihatinkan pada saat para praktisi harus menghadapi tantangan teknologi yang besar terhadap industri, seperti penggunaan AI. Novrizal menyinggung hal ini pada konferensi pers dengan mengatakan, "Kita melihat batas antara dunia nyata dan virtual sudah semakin mengabur. Ke depannya, produk teknologi akan semakin seamless, sehingga kita akan semakin mudah menggunakannya. Semua itu telah terwakilkan di WONDERLAB."
Dalam pernyataan persnya, WONDERLAB mengajukan pertanyaan, “Kemana kamu akan pergi dalam luasnya kemungkinan ini?” Banyaknya jawaban atas pertanyaan ini dapat kita lihat melalui bagian instalasi WONDERLAB. Pameran ini mengusulkan banyak cara untuk mendorong teknologi secara kreatif. Kami berharap dapat melihat eksplorasi lebih jauh dan lebih dalam atas teka-teki ini di masa depan. Pameran WONDERLAB terbuka untuk pengunjung hingga 21 Juli 2024. Beli tiketnya di sini!