GMK Retrospective 2024: Striking a Chord

Tahun ini, perpaduan musik dan desain melahirkan banyak karya yang ikonik! Dari sampul album yang mencolok hingga visual label rekaman yang tak terlupakan, kami menyoroti desain-desain proyek musik yang berhasil menarik perhatian Anda di tahun 2024. Artikel-artikel ini jadi pilihan favorit Anda!

1. Di Balik Visual Sun Eater

Cover-(4)

Ketika berbicara soal Sun Eater, kita juga tidak bisa lepas dari desain visual rilisan fisik, digital, merchandisehingga konten di media sosialyang selalu berbeda dan progresif. Sosok di balik keputusan artistik Sun Eater adalah Sahid Permana yang menjabat sebagai Content & Creative Head. Kepada Grafis Masa Kini, Sahid menceritakan proses kreatif Sun Eater yang berkisar pada storytelling dari musisi ke pendengar.

2. Mengikuti Perjalanan Sampul Album SORE dan Kisah di Baliknya

Cover-Luar

Musik band SORE dari waktu ke waktu tumbuh sebagai inspirasi lintas medium; sastra, sinema, dan tentunya desain grafis. Visual pada sampul rilisan SORE pun menjadi warisan berarti dari mendiang Ade Paloh, vokalis dan gitaris SORE, yang mengembuskan napas terakhir pada 19 Maret lalu. Kepada Grafis Masa Kini, Awan Garnida, pemain bass dan vokalis SORE, berbagi kenangan dari proses perancangan sampul rilisan SORE, mulai dar iCentralismo hingga Quo Vadis, SORE?.

3. MALIQ & D’Essentials Menangkap Rasa dan Fenomena dalam Visual Album Can Machines Fall In Love?

Cover

MALIQ & D’Essentials merilis album kesembilannya yang bertajukCan Machines Fall In Love?pada tanggal 30 Mei 2024 lalu. Setelah melewati sesiworkshop selama satu tahun sejak Juni 2023, MALIQ & D’Essentials meluncurkan tujuh lagu, termasuk duasingle yang menarik perhatian banyak orang yaitu “Kita Bikin Romantis” dan “Aduh”. Tak hanya lagu-lagu indah dari MALIQ & D’Essentials, visual untuk sampul albumCan Machines Fall In Love? juga menjadi perbincangan—memantik rasa ingin tahu akan apa yang dibicarakan oleh MALIQ & D’Essentials ketika kita membahas soal mesin dan perasaan jatuh cinta yang cukup kontradiktif.

4. Hubungan Musik dan Alam dalam Identitas Visual Forestra oleh POT Branding House

Cover-LUAR

Alunan orkestra di tengah rimbun dan sejuknya hutan merupakan pengalaman yang ditawarkan oleh konser musik Forestra (Forest Orchestra) yang diadakan di Orchid Forest Cikole, Lembang. Dari alam kembali ke alam—penonton yang hadir dapat merasakan interaksi antar ragam alat musik yang terbuat dari alam dengan elemen-elemen organik yang melahirkannya, tentunya lewat keahlian manusia. Keterhubungan antar musik, alam, dan indra-indra manusia dalam konser Forestra diterjemahkan ke dalam bentuk identitas visual oleh POT Branding House,brand design consultancy berbasis di Bandung. Kepada Grafis Masa Kini, Bayu Rengga, Creative Director POT Branding House, berbagi soal proses kreatif di balik rancangan identitas visual Forestra 2024.

5. Perancangan Album Terbitan Ulang Darah Muda

Cover

Label tanah air Elevation Records merilis ulang albumDarah Muda, sebuah jalur suara atausoundtrackdari filmDarah Mudayang tayang pertama kali pada 1977. Tak hanya berperan sebagai aktor, Rhoma Irama pun menjadi musisi pada album ini. Dirilis dalam format piringan hitam, sampul album menghadirkan paras tokoh film tersebut dan beberapa potongan adegan dalam nuansa lawas yang kuat. Ramzi Firhad dan Lody Adrian adalah orang di balik perancangan visual album tersebut.

About the Author

GMK Team

Collaborative articles written by multiple writers of the Grafis Masa Kini editorial team.